Surabaya, 9 Oktober 2025 – Organisasi Masyarakat Madura Asli (MADAS) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Surabaya, hari ini. Aksi ini merupakan respons terhadap dugaan tindakan kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oleh H. Fatkurrahman, seorang anggota DPRD Kabupaten Bangkalan dari Fraksi PDIP yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Bangkalan.
Aksi ini mendapatkan perhatian penuh dari Ketua Umum MADAS, Bung Taufik. Meskipun tidak dapat hadir secara langsung karena agenda penting lainnya, beliau telah memberikan arahan dan mandat kepada seluruh jajaran serta koordinator lapangan (korlap) untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Bangkalan dengan tegas dan bermartabat.
"Ketua Umum Bung Taufik menegaskan bahwa MADAS tidak akan tinggal diam terhadap segala bentuk arogansi kekuasaan. Siapa pun yang menyalahgunakan jabatan dan menindas aktivis atau jurnalis, harus diproses secara hukum dan diberi sanksi politik yang setimpal," ujar salah satu korlap aksi dalam orasinya yang membakar semangat para demonstran.
Dalam tuntutannya, MADAS secara tegas mendesak DPD PDIP Jawa Timur untuk segera mengambil tindakan tegas dan memproses Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap H. Fatkurrahman. Mereka juga menuntut agar laporan hukum yang telah dilayangkan ke Polres Bangkalan tetap berjalan tanpa adanya intervensi politik dari pihak manapun.
Aspirasi yang disampaikan oleh massa MADAS diterima langsung oleh perwakilan pengurus DPD PDIP Jawa Timur, yang menyatakan bahwa mereka akan menindaklanjuti laporan dan tuntutan tersebut sesuai dengan mekanisme partai yang berlaku. Mereka berjanji akan menyampaikan aspirasi ini kepada pihak-pihak terkait di internal partai.
Selain menyampaikan aspirasi politik, para orator juga menekankan pentingnya menjaga marwah lembaga legislatif dari perilaku arogan yang dapat merusak nilai-nilai demokrasi. Mereka menyerukan agar semua pihak, terutama para wakil rakyat, menjunjung tinggi etika dan moralitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum MADAS, Bung Taufik, menyatakan bahwa kasus ini menjadi ujian bagi komitmen moral dan hukum di daerah. Ia berharap agar Ma’ruf, seorang aktivis sekaligus jurnalis Bangkalan yang menjadi korban dalam kasus ini, dapat memperoleh keadilan yang seadil-adilnya.
"Kami percaya bahwa hukum harus berpihak pada kebenaran dan keadilan. MADAS akan terus mengawal proses ini sampai tuntas, demi memastikan bahwa keadilan benar-benar ditegakkan," tegas Bung Taufik dalam pernyataannya yang disampaikan melalui saluran telepon.
Ma’ruf sendiri telah memberikan kuasa hukum kepada LBH MADAS untuk mendampingi proses hukum dan memastikan bahwa hak-haknya terlindungi. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memastikan bahwa kasus ini ditangani secara transparan, profesional, dan adil.
Aksi yang berlangsung dengan tertib dan damai ini diakhiri dengan penyerahan dokumen tuntutan resmi kepada pengurus DPD PDIP Jawa Timur. MADAS menegaskan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan dari laporan ini sebagai bentuk komitmen terhadap keadilan dan perlindungan masyarakat Bangkalan.
Dengan berakhirnya aksi ini, MADAS berharap agar suara mereka didengar dan tindakan nyata segera diambil untuk menegakkan keadilan dan menjaga marwah lembaga legislatif di Bangkalan. Mereka berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan memastikan bahwa keadilan benar-benar terwujud.
(SN)
dibaca