Sampang-|| Bila kata-kata bisa menyiram kebahagiaan, maka malam Kamis dan malam Jum'at legi lah yang membuat kebaikan dan keberkahan. Di kediaman kelebun "Munadi" di Pangongsean, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, yang telah menyaksikan malam karunia yang lembut. Awak media menyempatkan silaturahmi kepada Kelebun Munadi, kebetulan pada saat acara Hatmil Qur'an yang penuh makna digelar di kediamannya. Setiap nada bicara dan langkah kedatangan menjadi rangkaian takdir yang menyatukan hati, seperti ayat-ayat Al-Qur'an yang saling melengkapi.
Tujuan acara ini bukan sekadar perayaan semata, melainkan benang emas yang mempererat hubungan antar warga, kerabat, dan saudara. Ia menjadi cermin untuk menghormati peran Kelebun Pangongsean Torjun yang tak tergantikan dalam kehidupan masyarakat setempat, sekaligus wadah untuk menanam benih kebaikan dan menyebarkan doa yang melayang seperti awan yang penuh hujan. Setiap makna yang terkandung di dalamnya adalah permata yang dipolish dengan keikhlasan.
Hatmil Qur'an yang dijadikan landasan acara diisi oleh pembacaan Al-Qur'an yang merdu, diikuti oleh kerabat, warga sekitar, dan tamu undangan yang datang dengan hati terbuka. Suara-suara yang membaca bersama menyusun irama yang tenang dan mendalam, seperti aliran sungai yang mengenyangkan bumi kering. Setiap ayat yang terucap menjadi cahaya yang menerangi sudut-sudut hati yang terpendam.
Kegiatan ini bukan sekadar kejadian sekali semusim, melainkan janji yang indah yang akan terwujud setiap malam Jum'at Legi. Ia memberikan kesempatan teratur bagi seluruh warga dan kerabat untuk berkumpul, saling bertemu, dan membaca Al-Qur'an bersama. Setiap pertemuan yang akan datang adalah harapan baru yang dipetik dari bunga kebaikan yang terus mekar.
Setiap malam Jum'at Legi nanti, ruang kediaman Kelebun Pangongsean pasti akan dipenuhi oleh warga yang antusias mengikuti Hatmil Qur'an. Semangat mereka seperti matahari yang menyinari pagi, penuh semangat dan harapan. Acara selalu dimulai dengan pembacaan Al-Qur'an yang khusyu', menjadikan suasana semakin suci dan penuh kedamaian.
Di akhir acara, semua hadirin bergabung dalam Do'a Bersama yang tulus, diikuti dengan tausiyah yang mengangkat tema kebaikan, kesatuan, dan pentingnya memelihara silaturahmi dalam agama Islam. Setiap kata dalam tausiyah adalah mutiara yang mengajarkan bagaimana hidup dengan penuh kasih dan saling menghormati. Ia menjadi pedoman yang menerangi jalan hidup setiap orang.
Kehangatan dan kebahagiaan terasa jelas mengisi setiap sudut ruangan selama acara berlangsung, hingga selesai. Habis berdoa, semua hadirin menyantap hidangan makanan yang disediakan oleh tuan rumah dengan hati yang syukur. Setiap suapan makanan adalah ungkapan rasa terima kasih yang dipadukan dengan kebahagiaan bersama, seperti madu yang manis menyegarkan lidah.
"Semoga silaturahmi dan Hatmil Qur'an ini terus memberikan manfaat serta menjadi contoh kebaikan bagi seluruh masyarakat di wilayah Pangongsean Torjun tersebut," "ungkap Kelebun, "Munadi. dengan nada yang penuh harapan. Kata-katanya adalah doa yang terucap, menjadi benang merah yang menghubungkan masa kini dan masa depan dengan kebaikan yang abadi.
Penulis: Sam
Editor: Sam
dibaca