BANGKALAN,-|| Ketua DPD Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) Bangkalan, Mahrum Tosin, mendampingi Muspika Tanah Merah menindaklanjuti laporan warga terkait dugaan pengerjaan proyek jalan Tanah Merah-Jenteh yang dinilai tidak sesuai standar. Proyek yang diklaim telah mencapai 70% ini meliputi penimbunan dasar, saluran air, dan penahan jalan (plengsengan).20 November 2025
Namun, warga mengeluhkan kualitas pengerjaan yang terkesan asal-asalan, terutama pada bagian gorong-gorong dan plengsengan yang dianggap tidak jelas konsepnya. Salah satu contohnya terlihat di Dusun Duwak Rampak, Desa Tanah Merah Laok, di belakang musala milik H. Mahrus. Di lokasi ini, penguat jalan hanya dipasang di sisi selatan, sementara sisi utara menggunakan box culvert. Kondisi ini dinilai janggal dan dikhawatirkan dapat merusak bangunan pagar akibat derasnya arus air.
Keluhan warga, yang diwakili oleh Maryam, Hardi Rohman, dan H. Wahdih, sempat disampaikan kepada pelaksana proyek bernama Angga. Namun, jawaban yang diberikan dinilai mengada-ada, dengan alasan bahwa pemasangan gorong-gorong tidak diizinkan oleh warga bernama Mahrum.
Mendengar hal ini, Mahrum Tosin selaku Ketua DPD BNPM Bangkalan melakukan klarifikasi kepada Camat Tanah Merah, Heri Harifin. Camat membenarkan pernyataan dari pihak kontraktor tersebut.
Mahrum Tosin menyayangkan pernyataan Angga, yang dianggap tidak berdasar. Ia menegaskan bahwa sejak awal dirinya hanya ingin membantu masyarakat dan kontraktor agar proyek berjalan lancar.
Mahrum Tosin menyatakan bahwa jika Angga tidak beritikad baik untuk mengklarifikasi secara terbuka dan meminta maaf kepada dirinya dan masyarakat, maka BNPM Bangkalan akan turun ke jalan. Ia merasa nama baiknya telah dicemarkan.
Lebih lanjut, Mahrum menambahkan bahwa jika perbaikan tidak segera dilakukan, terutama pada bagian jalan yang menutup gorong-gorong dan menyebabkan air meluap ke pekarangan rumah warga saat hujan deras, maka ia akan menggeruduk Kantor PUPR Bangkalan dan mengadu kepada Bupati Bangkalan. Ia bahkan akan berkoordinasi dengan anggota BNPM se-Madura Raya untuk melakukan aksi serupa. Menurutnya, PUPR Bangkalan harus bertanggung jawab atas permasalahan ini, meskipun proyek tersebut merupakan proyek pusat.
Upaya awak media untuk mengklarifikasi permasalahan ini kepada Angga tidak membuahkan hasil. Angga selalu beralasan sakit dan tidak merespon panggilan telepon dari Camat.
Camat Heri Harifin, didampingi Kapolsek Tanah Merah, akhirnya turun langsung ke lokasi dan membenarkan adanya beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti karena berdampak dan merugikan masyarakat. Heri berjanji akan melaporkan kondisi dan keluhan warga Tanah Merah Laok yang terdampak kepada Bupati Bangkalan.
(Team)
dibaca