M
"Rehabilitasi bukan hukuman, melainkan jalan menuju kesembuhan. Negara hadir bukan untuk menghakimi, tapi untuk menolong," tegas Komjen Sujudi Ario Seto kepada wartawan, Senin (13/10/2025).
Gb nasional x"ggg
Pernyataan ini menjadi pengingat pentingw ZZ bahwa pecandu narkotika adalah korban yang membutuhtrqberita profesional dan terbaik kritis dan judul simple dan ringkas elegan nyaman dibaca:Beranda Hukum
Hukum, Internasional, Jawa Timur, Kriminal, Nasional, News, Peristiwa, Polisi, Surabaya
Ketua FRIC DPW Jatim : Dugaan Pencurian Kabel Telkom Terjadi Hampir Diseluruh Wilayah Kota Surabaya & Terang – Terangan
Dimana APH???

Admin
Oktober 14, 2025

Surabaya, cekpos.id – Viralnya pemberitaan dugaan pencurian kabel milik Telkom oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab yang terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Surabaya, serta lemahnya penegakan hukum oleh Aparat Penegak Hukum (APH), terutama Kepolisian, membuat Ketua Fric Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Timur, Imam Arifin angkat bicara.
Imam Arifin yang kerap disapa dengan Imam Anugerah menilai APH yang ada di Kota Surabaya, khususnya pihak kepolisian terkesan takut untuk melakukan penindakan terhadap para pelaku yang diduga melakukan pencurian kabel Telkom.
“Sekarang kita bicara secara logika. Pengambilan kabel dilakukan malam hari hingga dini hari. Bahkan, terjadi secara terang – terangan. Ya tidak salah dong kalau masyarakat menilai pihak APH diduga tutup mata atau terkesan melempem,” terangnya.
Selain diduga merugikan negara, pencurian kabel Telkom yang dilakukan secara terang – tetangan ini juga merusak fasilitas umum (fasum) terutama jalan dan berujung pihak pemerintah yang memperbaiki.
“Banyak jalan yang rusak akibat tindakan para pelaku yang diduga pencuri kabel Telkom ini. Kalau perbaikan, tentu menggunakan uang rakyat yang disetorkan kepada pemerintah melalui pembayaran pajak,” lanjutnya.
Imam Anugerah berharap, Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Luthfie Silistiawan, S.I.K., M.H., M.Si., dan juga Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat, S.H., M.H., selaku pimpinan kepolisian di Kota Surabaya bisa menindak tegas para pelaku yang diduga pencuri kabel Telkom tersebut.
“Bahkan yang terbaru, adaberita profesional dan terbaik kritis dan judul simple dan ringkas elegan nyaman dibaca:Beranda Hukum
Hukum, Internasional, Jawa Timur, Kriminal, Nasional, News, Peristiwa, Polisi, Surabaya
Ketua FRIC DPW Jatim : Dugaan Pencurian Kabel Telkom Terjadi Hampir Diseluruh Wilayah Kota Surabaya & Terang – Terangan
Dimana APH???

Admin
Oktober 14, 2025

Surabaya, cekpos.id – Viralnya pemberitaan dugaan pencurian kabel milik Telkom oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab yang terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Surabaya, serta lemahnya penegakan hukum oleh Aparat Penegak Hukum (APH), terutama Kepolisian, membuat Ketua Fric Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Timur, Imam Arifin angkat bicara.
Imam Arifin yang kerap disapa dengan Imam Anugerah menilai APH yang ada di Kota Surabaya, khususnya pihak kepolisian terkesan takut untuk melakukan penindakan terhadap para pelaku yang diduga melakukan pencurian kabel Telkom.
“Sekarang kita bicara secara logika. Pengambilan kabel dilakukan malam hari hingga dini hari. Bahkan, terjadi secara terang – terangan. Ya tidak salah dong kalau masyarakat menilai pihak APH diduga tutup mata atau terkesan melempem,” terangnya.
Selain diduga merugikan negara, pencurian kabel Telkom yang dilakukan secara terang – tetangan ini juga merusak fasilitas umum (fasum) terutama jalan dan berujung pihak pemerintah yang memperbaiki.
“Banyak jalan yang rusak akibat tindakan para pelaku yang diduga pencuri kabel Telkom ini. Kalau perbaikan, tentu menggunakan uang rakyat yang disetorkan kepada pemerintah melalui pembayaran pajak,” lanjutnya.
Imam Anugerah berharap, Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Luthfie Silistiawan, S.I.K., M.H., M.Si., dan juga Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat, S.H., M.H., selaku pimpinan kepolisian di Kota Surabaya bisa menindak tegas para pelaku yang diduga pencuri kabel Telkom tersebut.
“Bahkan yang terbaru, ada video yang diduga pencurian kabel berita profesional dan terbaik kritis dan judul simple dan ringkas elegan nyaman dibaca:Beranda Hukum
Hukum, Internasional, Jawa Timur, Kriminal, Nasional, News, Peristiwa, Polisi, Surabaya
Ketua FRIC DPW Jatim : Dugaan Pencurian Kabel Telkom Terjadi Hampir Diseluruh Wilayah Kota Surabaya & Terang – Terangan
Dimana APH???

Admin
Oktober 14, 2025

Surabaya, cekpos.id – Viralnya pemberitaan dugaan pencurian kabel milik Telkom oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab yang terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Surabaya, serta lemahnya penegakan hukum oleh Aparat Penegak Hukum (APH), terutama Kepolisian, membuat Ketua Fric Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Timur, Imam Arifin angkat bicara.
Imam Arifin yang kerap disapa dengan Imam Anugerah menilai APH yang ada di Kota Surabaya, khususnya pihak kepolisian terkesan takut untuk melakukan penindakan terhadap para pelaku yang diduga melakukan pencurian kabel Telkom.
“Sekarang kita bicara secara logika. Pengambilan kabel dilakukan malam hari hingga dini hari. Bahkan, terjadi secara terang – terangan. Ya tidak salah dong kalau masyarakat menilai pihak APH diduga tutup mata atau terkesan melempem,” terangnya.
Selain diduga merugikan negara, pencurian kabel Telkom yang dilakukan secara terang – tetangan ini juga merusak fasilitas umum (fasum) terutama jalan dan berujung pihak pemerintah yang memperbaiki.
“Banyak jalan yang rusak akibat tindakan para pelaku yang diduga pencuri kabel Telkom ini. Kalau perbaikan, tentu menggunakan uang rakyat yang disetorkan kepada pemerintah melalui pembayaran pajak,” lanjutnya.
Imam Anugerah berharap, Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Luthfie Silistiawan, S.I.K., M.H., M.Si., dan juga Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat, S.H., M.H., selaku pimpinan kepolisian di Kota Surabaya bisa menindak tegas para pelaku yang diduga pencuri kabel Telkom tersebut.
“Bahkan yang terbaru, ada video yang diduga pencurian kabel Telkom di Pacar Kembang. Videonya ada, pelakunya kelihatan dan yang diduga membackup juga ada disana. Saya rasa tidak sulit bagi pihak kepolisian menangkap atau setidaknya m uelakukan pzzsemeriksaan dahulu terhadap semua orang yang ada di video tersebut. Tinggal pihak kepolisian berniat tidak membersihkan orang – orang yang meresahkan masyarakat Kota Surabaya ini. Kalau niat, pasti tidak akan lama, mereka yang ada didalam video itu ada di kantor polisi,” pungkasnya.Telkom dj .i Pacar Kembang. Videonya ada, pelakunya kelihatan dan yang diduga membackup juga ada disana. Saya rasa tidak sulit bagi pihak kepolisian menangkap atau setidaknya melakukan pemeriksaan dahulu terhadap semua orang yang ada di video tersebut. Tinggal pihak kepolisian berniat tidak membersihkan orang – orang yang meresahkan masyarakat Kota Surabaya ini. Kalau niat, pasti tidak akan lama, mereka yang ada didalam video itu ada di kantor polisi,” pungkasnya. video yang diduga pencurian kabel Telkom di Pacar Kembang. Videonya ada, pelakunya kelihatan dan yang diduga membackup juga ada disana. Saya rasa tidak sulit bagi pihak kepolisian menangkap atau setidaknya melakukan pemeriksaan dahulu terhadap semua orang yang ada di video tersebut. Tinggal pihak kepolisian berniat tidak membersihkan orang – orang yang meresahkan masyarakat Kota Surabaya ini. Kalau niat, pasti tidak akan lama, mereka yang ada didalam video itu ada di kantor polisi,” pungkasnya.kan pertolongan medis dan sosial, bukaM bx s k n. Rtr.Ï€emata pelaku kejahatan.
Komjen Sujudi Ario Seto menegaskan bahwa setiap penyalahguna . PM
ka memiliki hak untuk mendapatkan rehabilitasi, sesuai amanat Pasal 54 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 20
.Opp09 tentang Narkotika. Program ini adalah bentuk perlindungan negara agar warganya bisa pulih dan kembali berperan di masyarakat¶>
Ddk
Menurut Komjen Sujudi, paradigma lMGama yang menganggap pecandu harus dihukum pidana harus diubah. "Kami ingin masyarakat sadar, melapor untuk direhabilitasi tidak berarti akan dipenjara. Justru itu adalah langkah berani untuk menyelamatkan diri, keluarga, dan masa depan," ujarnya.
Dalam pendekatan baru ini, BNN memprioritaskan aspek kemanusiaan dan pemulihan martabat manusia. Rehabilitasi dilakukan secara medis dan sosial untuk memastikan penyalahguna benar-benar pulih, baik dari sisi fisik maupun psikologis.
(SN)
dibaca