Kilas Java , Jakarta - Jasa Raharja menegaskan perannya dalam mendukung peningkatan keselamatan transportasi publik dengan berpartisipasi dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Strategi Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum Menuju Transportasi Berkeselamatan.
Acara ini menjadi salah satu side event dari konferensi internasional East Asia Society for Transportation Studies (EASTS) ke-16 yang digelar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, pada Selasa (2/9).
FGD yang diselenggarakan oleh Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) tersebut menghadirkan lima narasumber dari berbagai unsur, termasuk pemerintah, praktisi, dan pelaku usaha transportasi.
Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, turut menjadi pembicara dengan paparan berjudul Sosialisasi Program Keselamatan Nasional dalam Rangka Mendukung Tercapainya Transportasi Berkeselamatan. Diskusi ini dipandu oleh Aditya Dwi Laksana, Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian MTI.
Dalam penyampaiannya, Dewi menegaskan bahwa mandat utama Jasa Raharja memang memberikan santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas, namun peran institusi ini tidak berhenti di sana.
Jasa Raharja juga aktif mengembangkan program pencegahan kecelakaan berbasis data, bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor.
“Jasa Raharja tidak hanya hadir setelah kecelakaan terjadi melalui santunan dan penjaminan korban sesuai Pilar kelima RUNK LLAJ. Kami juga memperluas kontribusi dengan mendorong upaya pencegahan, termasuk melalui intensifikasi Forum Keselamatan Lalu Lintas yang melibatkan seluruh stakeholder sesuai dengan lima pilar RUNK. Semua ini dilakukan agar transportasi publik di Indonesia semakin aman dan berkeselamatan,” ujar Dewi.
Lebih jauh, Dewi menjelaskan bahwa Jasa Raharja telah menjalankan sejumlah action plan keselamatan transportasi, khususnya bagi angkutan umum bus dan truk.
Program ini berfokus pada tiga aspek utama, yaitu penelitian dan evaluasi, peningkatan kelayakan pengemudi dan awak angkutan, serta peningkatan kelayakan armada. Hasilnya cukup signifikan, hingga Juli 2025 tercatat penurunan korban kecelakaan bus dan truk sebesar 33,34 persen, serta penurunan nilai santunan sebesar 27,55 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
FGD ini menjadi forum strategis yang mempertemukan regulator, operator, dan pengguna jasa transportasi untuk merumuskan konsep penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum (SMK-PAU).
Diharapkan, forum ini menghasilkan solusi konkret dalam meningkatkan kualitas layanan sekaligus keselamatan transportasi publik nasional.
“Keselamatan transportasi publik adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, Jasa Raharja siap mendukung setiap inisiatif maupun kebijakan dari para stakeholder demi menciptakan sistem transportasi yang lebih selamat dan berkelanjutan,” tegas Dewi.
Partisipasi Jasa Raharja dalam forum EASTS 2025 ini mencerminkan konsistensi perusahaan dalam menempatkan keselamatan transportasi sebagai prioritas utama. Melalui kolaborasi yang erat dengan berbagai pihak, Jasa Raharja berkomitmen untuk terus menghadirkan transportasi yang aman, selamat, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat pengguna jasa angkutan umum di Indonesia.
dibaca