Surabaya,-|| Ketua Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli (APMP) Jawa Timur, Acek Kusuma, memberikan rapor merah terhadap kinerja Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, selama satu periode kepemimpinannya. Acek menilai kinerja Eri berdasarkan tiga aspek Indeks Kinerja Daerah (IKD): indeks komposit lingkungan, indeks komposit pendidikan, dan indeks komposit sosial.
Acek menyatakan bahwa kondisi lingkungan di Surabaya masih memprihatinkan, dengan banyaknya area yang kotor. Ia bahkan telah melakukan investigasi terkait hal ini dan menilai upaya Eri dalam menciptakan lingkungan bersih masih setengah-hati .
Selain masalah lingkungan, Acek juga mengkritik ketidakmerataan akses pendidikan dan semakin menganganya kesenjangan sosial di Surabaya selama kepemimpinan Eri. Kegagalan dalam menjaga kondusivitas kota, ditandai dengan meningkatnya angka kejahatan seperti perampokan dan pembegalan, juga menjadi sorotan.
Acek juga menyinggung dugaan korupsi yang melibatkan Eri Cahyadi dan dugaan pemotongan gaji terhadap pegawai negeri sipil (PNS). Investigasi APMP Jatim juga menemukan dugaan permainan dalam proses lelang proyek, khususnya pada proyek pembangunan terowongan Joyoboyo yang mengalami kerusakan sebelum waktunya. Proyek tersebut memiliki pagu indikatif 35 miliar rupiah dengan selisih Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar 200 juta rupiah, yang menimbulkan kecurigaan adanya korupsi.
Sebagai tindak lanjut dari kritik tersebut, APMP Jatim berencana menggelar aksi damai di depan Kantor Pemerintah Kota Surabaya dalam waktu dekat. Aksi ini bertujuan untuk menyampaikan tuntutan dan keresahan masyarakat terkait kinerja Wali Kota Surabaya.
(SN)
dibaca
