Ticker

10/recent/ticker-posts

Sejumlah Aktivis, Desak Polres Sampang Segera Lakukan Penangkapan Terhadap Pelaku ikut Serta Melakukan Penculikan dan Pencabulan Anak di Bawah Umur


Sampang, SamjayaNews.com,- Sejumlah aktivis dari berbagai elemen, termasuk, Lembaga Komunitas Pengawasan Korupsi (LKPK), Madura Development Watch (MDW) Tim Garuda 08, dan Ormas Macan Asia Indonesia Sampang, mendatangi Mapolres Sampang, Rabu (7/5),b kedatangan para aktivis bukan tanpa alasan, guna lakukan audiensi terkait penanganan kasus dugaan penculikan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan Muzemil (20), warga Desa Tlambah, Kecamatan Karangpenang Kabupaten Sampang.

Dalam audensi tersebut, Ketua L KPK H.suja'i tansil menegaskan Aparah Penegak Hukum harus serius dalam menangani kasus ini dan orang yang ikut serta, Suja'i sampaikan kepada wakapolres, jangan main main terkait kasus penculikan dan pencabulan yang menimpa anak dibawah umur, kami harap kasus ini menjadi atensi bagi APH Polres sampang, "Tegas Suja'i. 

"Kami berharap pelaku "muzemil" ini dijerat dengan hukum yang berlapis. Karena menurut keterangan ibu korban, korban ini diculik, diperkosa kemudian ditelantarkan (buang), kami berharap Polres Sampang Segera Lakukan Penangkapan pelaku lain yang turut serta bersama muzemil, "Imbuhnya.

APH Polres Sampang yang diwakili Wakapolres Kompol Hosna Nurhidayah langsung Perintahkan Kasatreskrim dan Penyidik untuk melakukan panggilan terhadap pelaku yang turut serta, dan korban diminta keterangan lagi kalo ibu mila tidak bisa kesini, kalian yang harus kerumahnya, kalo pelakunya dipanggil tidak hadir segera jemput paksa, Waka Polres Sampang berjanji akan menangani kasus ini sampai tuntas." Tegas Waka Polres Sampang,

Di tempat yang sama Ketua MDW "Siti Farida" secara tegas mendesak aparat kepolisian untuk tidak hanya berhenti pada penangkapan Muzemil, melainkan juga menangkap siapa saja pihak yang terlibat, termasuk teman Muzemil yang diduga turut membantu aksi bejat tersebut.

"Kami datang ke sini untuk memastikan bahwa kasus ini ditangani secara adil dan tidak setengah hati. Berdasarkan keterangan dari pihak korban, pelaku tidak sendiri. Lalu kenapa yang ditangkap hanya satu orang?" ujar Siti Farida di hadapan Wakapolres Kompol Hosna Nurhidayah dan Kasatreskrim AKP Safril Selfianto.

Ia juga menilai proses penanganan kasus tersebut terkesan penuh drama dan tidak transparan, mulai dari penggerebekan hingga proses penangkapan Muzemil yang sempat masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Korban ini diculik, diperkosa, lalu ditelantarkan di Sekitar Pamekasan. Ini bukan kasus ringan. Harus ada penanganan hukum yang serius dan tajam, termasuk menelusuri siapa saja yang melindungi pelaku," tegasnya.

Farida juga menambahkan bahwa MDW dan L KPK, Team Garuda 08, dan Ormas Macan Asia Indonesia Sampang, akan terus mengawal proses hukum ini hingga tuntas. Mereka tidak ingin kasus serupa kembali terjadi di wilah hukum sampang sebab akibat lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan seksual.

"Kami ingin melihat apakah Polres Sampang benar-benar berintegritas. Jangan biarkan predator seksual bebas berkeliaran karena ini menyangkut keselamatan anak-anak kita," tegasnya.

Menanggapi desakan tersebut, Kasatreskrim AKP Safril Selfianto memastikan bahwa pihaknya akan menangani kasus ini secara serius. Ia menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengirimkan surat pemanggilan kepada rekan Muzemil yang diduga terlibat.

“Kami tidak akan melindungi siapa pun yang bersalah. Kami minta masyarakat ikut mengawal bersama, bukan hanya Presure (menekan) ,” ujarnya.

Audiensi tersebut ditutup dengan komitmen dari kepolisian untuk transparan dan membuka ruang dialog lanjutan dengan masyarakat sipil yang konsisten mengawal kasus tersebut.

(Din)

dibaca