Sampang,-|| Pembangunan Jembatan Somber Tambelangan di Banyuates, Sampang, senilai Rp1.61 miliar dari APBD 2025, menjadi sorotan tajam. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Bintang Kenari ini diduga berjalan lambat, asal-asalan, dan mengabaikan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Seharusnya menjadi infrastruktur vital, proyek ini justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Pengerjaan yang terkesan terburu-buru tanpa mengindahkan keselamatan kerja berpotensi membahayakan pekerja dan kualitas jembatan.
Warga sekitar proyek melaporkan bahwa pekerja tidak dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai. Helm, rompi keselamatan, dan sepatu pelindung minim terlihat. Rambu peringatan pun tak jelas terpasang, membahayakan pengguna jalan.
"Kami khawatir dengan kualitas jembatan jika dikerjakan seperti ini. Keselamatan pekerja juga diabaikan," ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya.
Kondisi ini memicu keprihatinan mendalam. Proyek yang seharusnya memberikan manfaat besar bagi masyarakat, justru berpotensi menjadi sumber masalah baru jika tidak ditangani dengan serius.
Pihak terkait diharapkan segera turun tangan mengawasi dan mengevaluasi proyek ini secara menyeluruh. Audit independen perlu dilakukan untuk memastikan semua aspek pekerjaan sesuai dengan standar yang berlaku.
Jika ditemukan pelanggaran, tindakan tegas harus diambil tanpa pandang bulu. Kontraktor yang lalai harus diberikan sanksi yang setimpal agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Keamanan dan keselamatan pekerja serta kualitas jembatan harus menjadi prioritas utama. Jangan sampai proyek ini menjadi preseden buruk bagi pembangunan infrastruktur di Sampang.
dibaca